Selasa, 25 Desember 2012

Kewajiban Jin Menurut Al Qur'an Dan Hadits

***TUJUAN PENCIPTAAN JIN***

ALLAH menciptakan jin untuk tujuan yang sama sebagaimana manusia.
Dan ALLAH BERFIRMAN:

”DAN TIDAK AKU CIPTAKAN JIN DAN MANUSIA KECUALI AGAR MEREKA BERIBADAH KEPADA-KU.”
[QS.ADZ-DZARIAT;56]

Maka dengan demikian jin dikenakan kewajiban dengan perintah dan larangan-Nya.Siapa yang mentaati ALLAH,Dia akan meridhai dan memasukkannya ke dalam surga dan siapa yang bermaksiat dan membangkang,maka baginya neraka. Hal tersebut berdasarkan nash-nash yang ada.

Pada hari kiamat,ALLAH Ta’ala berbicara kepada golongan kafir dari jin dan manusia dengan nada mencela dan murka:

“HAI GOLONGAN JIN DAN MANUSIA,APAKAH BELUM DATANG KEPADAMU RASUL-RASUL DARI GOLONGAN KAMU SENDIRI YANG MENYAMPAIKAN KEPADAMU AYAT-AYAT-KU DAN MEMBERI PERINGATAN KEPADAMU TERHADAP PERTEMUANMU DENGAN HARI INI,?......"
KEHIDUPAN DUNIA TELAH MENIPU MEREKA DAN MEREKA MENJADI SAKSI ATAS DIRI MEREKA SENDIRI BAHWA MEREKA ADALAH ORANG-ORANG KAFIR.”
[QS.AL-AN’AM;30]

Dalam ayat ini terdapat dalil bahwa syariat ALLAH telah sampai kepada mereka, dan bahwa telah datang kepada mereka siapa yang telah memperingatkan mereka dan menyampaikan risalah-Nya.

Sedangkan dalil bahwa mereka akan diazab ke dalam neraka adalah:

[1]. “ALLAH BERFIRMAN:”MASUKLAH KAMU SEKALIAN KE DALAM NERAKA BERSAMA-SAMA UMAT JIN DAN MANUSIA.” [QS.AL-A’RAF: 38]

[2].”DAN SESUNGGUHNYA KAMI JADIKAN ISI NERAKA JAHANAM KEBANYAKAN DARI JIN DAN MANUSIA.”
[QS.AL-A’RAF; 179 ]

[3].” SESUNGGUHNYA AKAN AKU PENUHI NEREKA JAHANAM ITU DENGAN JIN DAN MANUSIA BERSAMA-SAMA.”
[QS.AS-SAJADAH : 13]

Sedangkan dalil bahwa kaum beriman dari kalangan jin akan masuk surga adalah firman ALLAH Ta’ala :

“DAN BAGI ORANG YANG TAKUT AKAN SAAT MENGHADAP TUHAN-NYA ADA DUA SURGA. MAKA NIKMAT TUHAN KAMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN.”
[QS.AR-RAHMAN : 46-47]

Arah pembicaraan ayat ini adalah untuk manusia dan jin;karena pembicaraan di awal surah adalah bersama kedua golongan ini. Dan dalam ayat tersebut terkandung nikmat dari ALLAH Ta’ala bagi bangsa jin yang beriman,yaitu bahwa mereka akan masuk surga, karena seandainya mereka tidak mendapatkannya,niscaya mereka tidak dikatakan mendapat nikmat dari-Nya.

Ibnu Muflih berkata dalam kitabnya al-Furu: “ Jin secara umum juga mendapatkan beban kewajiban berdasarkan ijma, yang kafir dari golongan mereka akan masuk neraka berdasarkan ijma, sedangkan yang mukmin dari kalangan mereka akan masuk surga sesuai pendapat Malik, Syafi’'i Radhiallahu anhuma.

Mereka (jin) tidak berubah menjadi debu sebagaimana binatang atau bahwa ganjaran keimanan mereka adalah terbebasnya mereka dari neraka,berbeda dengan pendapat Abu Hanifah,Laits bin Sa’d dan orang yang menyetujui pendapat mereka.”
Dia berkata (Ibnu Muflih)”Yang lebih kuat adalah bahwa mereka ada di surga sebagaimana lainnya sesuai pahala mereka,berbeda dengan pendapat yang mengatakan bahwa mereka tidak makan dan tidak minum seperti pendapat Mujahid,atau mereka ada ditaman dan di sekitar surga seperti pendapat Umar bin Abdul Aziz.

Ibnu Hamid berkata dalam kitabnya: “Jin seperti manusia,mereka mendapatkan tugas kewajiban dan perintah ibadah.” [dijelaskan dalam kitab, Lawami’ al-Anwar al-Bahiyah: 2/222-223]

Asy-Syibli telah membuat sebuah bab,dan dia berkata di dalamnya:” bahwa Jin terkena beban kewajiban berdasarkan Ijma para ulama.” Beliau mengutip dari Abu Umar bin Abdul-Bar,bahwa jin menurut sejumlah para ulama terkena beban dan termasuk yang dituntut,berdasarkan firman ALLAH Ta’ala:

“MAKA NIKMAT TUHAN KAMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN,?”
[QS.AR-RAHMAN:13 ]

Ar-Razi berkata dalam tafsirnya: “Semuanya sepakat bahwa jin seluruhnya mendapat kewajiban.”
Asy-Syibli mengutip ucapan Qadi Abdul Jabbar:” Tidak kami ketahui adanya perbedaan di kalangan ulama bahwa jin mendapat beban tugas,dan disebutkan oleh sebagian pengarang dalam tulisan-tulisannya bahwa al-Hasyawiyah berkata:”Bahwa mereka (bangsa jin) terpaksa dalam pekerjaan mereka, dan mereka tidak mendapat beban tanggung jawab.”

Maka pendapat yang lain,berkata. Dia berkata:”Dalil bahwa mereka mendapat beban tugas adalah adanya kecaman dan laknat dalam AL-Qur’an terhadap para setan,serta perintah untuk menjaga diri dari kesesatan dan keburukan mereka, serta disebutkan pula azab yang dipersiapkan untuk mereka.Perkara-perkara ini tidak dilakukan ALLAH Ta’ala kecuali kepada siapa yang menyeleweng dari perintah dan larangan-Nya serta berbuat dosa besar dan melanggar apa yang diharamkan sementara dia mampu untuk tidak melakukan hal itu dan kuasa untuk berbuat selain itu. Yang menujukkan hal tersebut juga adalah bahwa termasuk dalam ajaran Rasulullah,yaitu melaknat para setan serta menjelaskan keadaan mereka dan bahwa mereka menyeru kepada kekejian dan kemaksiatan serta membisikkan mereka untuk hal tersebut. Itu semua menunjukkan bahwa mereka mendapat beban tugas.

ALLAH berfirman: ”KATAKANLAH [HAI MUHAMMAD];”TELAH DI WAHYUKAN KEPADAKU BAHWASANYA; SEKUMPULAN JIN TELAH MENDENGARKAN [AL-QUR’AN],LALU MEREKA BERKATA; SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENDENGARKAN AL-QUR’AN YANG MENAKJUBKAN.”
[QS.AL-JIN: 1-2]

**BEBAN UNTUK MEREKA SESUAI DENGAN MEREKA**

Ibnu Taimiyah {Dalam kitabnya Majmu’ Fatawa : 4/233} berkata:”Kalian menyatakan bahwa jin diciptakan dari api,kemudian kalian katakan bahwa golongan mereka yang kafir akan diazab di neraka jahanam,dan pencuri pendengaran dari kalangan mereka (jin dan setan) akan ditimpuk dari panah api,bagaimana api itu dapat berpengaruh sementara mereka diciptakan dari api,?”


Jawabnya:” Asalnya mereka diciptkan dari api,akan tetapi setelah penciptaan mereka,maka mereka tidak seperti itu lagi, mereka kini menjadi makhluk yang berbeda dari api.

Untuk menjelaskan hal tersebut,bahwa manusia diciptakan dari tanah,kemudian setelah kejadiannya,dia berbeda dari tanah,seandainya manusia dipukul dengan potongan yang berisi tanah,niscaya itu dapat membunuhnya,seandainya engkau timpuk dia dengan tanah,hal itu akan menyakitinya,demikian pula halnya dengan jin.

Abul Wafa’ Ibn Aqil berkata:” Jin dan Setan dibuat dari api,sebagaimana manusia dibuat dari tanah,tanah lihat dan Tanah hitam. Yang dimaksud dengan penciptaan manusia adalah bahwa asalnya dari tanah,jadi anak Adam bukan berarti tanah sungguhan,akan tetapi dahulu asalnya dari tanah,demikian pula halnya jin,awalnya diciptakan dari api.
[Di jelaskan Dalam Kitab: Luqot al-Marjan fi Ahkamil Jan,Hal: 33]

Kemudian di dikatakan bahwa “TIDAK ADA NASAB ANTARA JIN DENGAN RABBUL IZZAH (ALLAH TA’ALA”).

Disebutkan bahwa Jin adalah salah satu makhluk ciptaan -Nya dan ia termasuk di antara hamba ALLAH Dia menciptakan mereka untuk menaati-Nya dan menugaskan mereka dengan syariat-syariat-Nya. Realita ini dengan sendirinya menghapus khurafat yang lahir dari adanya penyimpangan keyakinan dan prinsip ilmiah karena banyaknya kebodohan.Di antaranya adalah apa yang dikenal di kalangan Yahudi dan Musyrikin Arab,bahwa ALLAH Ta'ala meminang seorang toko dari kalangan Jin dan mengawini mereka,sedangkan malaikat adalah buah dari perkawinan tersebut. ALLAH telah mengisahkan khurafat ini dan menjelaskan kebatilannya:

"DAN MEREKA MENGADAKAN [HUBUNGAN] NASAB ANTARA ALLAH DAN JIN. DAN SESUNGGUHNYA JIN MENGETAHUI BAHWA MEREKA BENAR-BENAR AKAN DISERET [KE NERAKA].MAHA SUCI ALLAH DARI APA YANG MEREKA SIFATKAN.KECUALI HAMBA-HAMBA ALLAH YANG DIBERSIHKAN DARI [DOSA]."
[QS.AS-SHAFFAT:158-160]

Ibnu Katsir berkata ketika menafsirkan ayat ini: Mujahid berkata, "Orang-orang musyrik berkata:"Para malaikat adalah anak-anak permpuan ALLAH-Maha Tinggi ALLAH dari apa yang mereka katakan.- Abu Bakar berkata atas apa yang mereka katakan:" Kalau begitu siapa ibu-ibu mereka,?'...Mereka berkata:"Anak-anak perempauan dari tokoh Jin." Serupa dengan perkataan Mujahid,yaitu perkataan Qatadah dan Ibnu Zaid....Al-Aufa berkata dari Ibnu Abbas:" Musuh-Musuh ALLAH mengaku bahwa Dia -ALLAH Ta'ala- dan Iblis adalah dua bersaudara, ,MAHA TINGGI ALLAH DARI APA YANG DEMIKIAN ITU."


**UTUSAN ALLAH KEPADA BANGSA JIN.**

Karena bangsa Jin mendapat beban dan tugas,maka mesti ada yang menyampaikan kepada mereka wahyu-Nya dan menjelaskan hujjah-hujjah kepada mereka. Bagaimana hal tersebut dapat terwujud,?".....Apakah mereka memiliki rasul-rasul dari kalangan mereka?"....Sebagaimana manusia memiliki rasul dari kalangan mereka juga,?".....ALLAH berfirman :

"HAI GOLONGAN JIN DAN MANUSIA,APAKAH BELUM DATANG KEPADAMU RASUL-RASUL DARI GOLONGAN KAMU SENDIRI."
[QS.AL-AN'AM :130 ]

Menunjukkan bahwa ALLAH mengutus seorang rasul untuk mereka,akan tetapi tidak dijelaskan apakah utusan itu terdiri dari bangsa Jin atau Manusia,karena firman-Nya: ( منكم) mengandung dua kemungkinan; bisa jadi yang dimaksud adalah bahwa setiap golongan ada rasul-Nya yang berasal dari jenisnya,dan ada juga yang berpendapat bahwa rasul-Nya Manusia dan jin adalah untuk kedua jenis tersebut,lalu dibenarkan dari salah satu keduanya,yaitu "MANUSIA".

Dalam masalah ini terdapat dua perbedaan pendapat

PERTAMA:" Bangsa JIn memiliki Rasul dari kalangan mereka.
Yang berpendapat seperti ini adalah adh-Dhahhak,Ibnul Jauzi berkata: Itulah zahirnya ucapan Ibnu Hazm yang berkata:" Tidak diutus untuk bangsa jin seorang nabi pun, dari jenis manusia sebelum Muhammad.

KEDUA:"Bahwa rasul untuk bangsa Jin berasal dari kalangan manusia. As-Suyuthi berkata:"" JUMHUR ULAMA, DAHULU MAUPUN SEKARANG BERPENDAPAT BAHWA BANGSA JIN TIDAK ADA YANG MENJADI NABI DAN RASUL.Demikian diriwayatkan dari IBNU ABBAS, MUJAHID, AL-KALBI DAN ABU UBAID."
[Dalam Kitab: Lawami'ul Anwar al-Bahiyah : 2/223-224, Juga lihat LUQOT AL- MARJAN , HAL,73]

Yang menguatkan pendapat bahwa rasul untuk manusia juga adalah rasul untuk jin,adalah ucapan jin ketika mendengar AL-QUR'AN:

"SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENDENGARKAN KITAB[AL-QUR'AN] YANG TELAH DITURUNKAN SESUDAH MUSA."
[QS.AL-AHQAF : 30]

Akan tetapi ayat di atas bukan dalil yang membenarkan perkara ini. Disamping masalah seperti ini tidak dapat menjadi landasan bagi kesalahan amal,dan tidak ada nash yang pasti padanya.

Maka mari kita lihat pembahasan mengenai : "RISALAH NABI MUHAMMAD YANG BERLAKU UMUM UNTUK MANUSIA DAN JIN."

Rasul kita MUHAMMAD di utus untuk bangsa Jin dan Manusia. Ibnu Taimiyah berkata:"Ini adalah prinsip yang disepakati di kalangan para sahabat dan Tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan baik dari para imam kaum muslimin,serta seluruh golongan kaum muslimin "AHLULSSUNNAH WAL JAMA'AH DAN SELAINNYA.

hal tersebut ditunjukkan oleh adanya tantangan AL-QUR'AN terhadap Jin dan Manusia.
ALLAH berfirman:

" KATAKANLAH:"SESUNGGUHNYA JIKA MANUSIA DAN JIN BERKUMPUL UNTUK MEMBUAT YANG SERUPA AL-QUR'AN INI, NISCAYA MEREKA TIDAK AKAN DAPAT MEMBUAT YANG SERUPA AL-QUR'AN INI,NISCAYA MEREKA TIDAK AKAN DAPAT MEMBUAT YANG SERUPA DENGAN DIA,SEKALIPUN SEBAGIAN MEREKA MENJADI PEMBANTU BAGI SEBAGIAN YANG LAIN."
[QS.AL-ISRA : 88 ]


Sekelompok bangsa jin ada yang segera beriman ketika mereka mendengarkan AL-QUR'AN.
Firman-Nya:

"KATAKANLAH [HAI MUHAMMAD];"TELAH DIWAHYUKAN KEPADAKU BAHWASANYA: SEKUMPULAN JIN TELAH MENDENGARKAN [AL-QUR'AN],LALU MEREKA BERKATA:" SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENDENGAR AL-QUR'AN YANG MENAKJUBKAN.(YANG ) MEMEBRI PETUNJUK KEPADA JALAN YANG BENAR,LALU KAMI BERIMAN KEPADANYA. DAN KAMI SEKALI-KALI TIDAK AKAN MEMPERSEKUTUKAN SEORANGPUN DENGAN TUHAN KAMI."
[QS.AL-JIN : 1-2]

Mereka yang mendengarkan AL-QUR'AN dan beriman adalah mereka yang disebutkan dalam AL-QUR'AN dalam surah Al-Ahqaf.

"DAN INGATLAH KETIKA KAMI HADAPKAN SEGEROMBONGAN JIN KEPADAMU YANG MENDENGARKAN AL-QUR'AN,MAKA TATKALA MEREKA MENGHADIRI PEMBACAAN [NYA] LALU MEREKA BERKATA:
" DIAMLAH KAMU [UNTUK MENDENGARKANNYA]."

KETIKA PEMBACAAN TELAH SELESAI MEREKA KEMBALI KEPADA KAUMNYA [UNTUK] MEMBERI PERINGATAN. MEREKA BERKATA :

" HAI KAUM KAMI, SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENDENGARKAN KITAB [AL-QUR'AN] YANG TELAH DITURUNKAN SESUDAH MUSA YANG MEMBENARKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA LAGI MEMIMPIN KEPADA KEBENARAN DAN KEPADA JALAN YANG LURUS.

HAI KAUM KAMI,TERIMALAH [SERUAN] ORANG YANG MENYERU KEPADA ALLAH DAN BERIMANLAH KEPADANYA,NISCAYA ALLAH AKAN MENGAMPUNI DOSA-DOSA KAMU DAN MELEPASKAN KAMU DARI AZAB YANG PEDIH.DAN ORANG YANG TIDAK MENERIMA [SERUAN] ORANG YANG MENYERU KEPADA ALLAH MAKA DIA TIDAK AKAN MELEPASKAN DIRI DARI AZAB ALLAH DI MUKA BUMI DAN TIDAK ADA BAGINYA PELINDUNG SELAIN ALLAH.MEREKA ITU DALAM KESESATAN YANG NYATA."
[QS.AL-AHQAF ;29-32]



Mereka mendengarkan AL-QUR'AN, kemudian beriman kepadanya,lalu mereka kembali kepada kaumnya sebagai penyeru (da'i) kepada Iman dan Tauhid,serta memberi kabar gembira dan peringatan kepada mereka. Kisah mereka yang mendengarkan AL-QUR'AN dari Rasulullah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas Radhiallahu anhuma,dia berkata:

"Rasulullah bersama para sahabatnya pergi menuju pasar " Ukaz, sementara setan terhalang antara mereka dan kabar dari langit,lalu mereka dilempar oleh meteor,lalu setan-setan itu kembali menemui kaumnya,maka kaumnya bertanya:" Ada apa kalian,?" ...

Mereka menjawab:" Kami terhalang dari berita langit,dan kami dilempar oleh meteor," mereka berkata," Tidaklah kalian dihalangi dari berita langit kecuali ada sebuah kejadian,pergilah ke timur dan ke barat,lihatlah apa yang menghalangi kalian dari berita langit."

Maka mereka pergi menuju Tihamah menemui Rasulullah yang sedang menuju pasar Ukaz,dimana beliau sedang shalat fajar bersama para shabatnya di Nakhlah.

Dan ketika mereka mendengar AL-QUR'AN,mereka menyimaknya,lalu mereka berkata :
" Inilah -Demi ALLAH- yang menghalangi kalian dengan berita dari langit,maka ketika mereka kembali ke kaumnya mereka berkata kepada kaumnya.



Sebagaimana dinyatakan dalam firman-Nya:

" HAI KAUM KAMI,SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENDENGARKAN KITAB [AL-QUR'AN] YANG TELAH DITURUNKAN SESUDAH MUSA YANG MEBENARKAN KITAB-KITAB SEBELUMNYA LAGI MEMIMPIN KEPADA KEBENARAN DAN KEPADA JALAN YANG LURUS."
[QS.AL-AHQAF : 30]

Dan ALLAH Ta'ala menurunkan ayat kepada Nabinya.

" KATAKANLAH [HAI MUHAMMAD]:"TELAH DIWAHYUKAN KEPADAKU BAHWASANYA:"SEKUMPULAN JIN TELAH MENDENGARKAN [AL-QUR'AN]."
[QS.AL-JIN: 1 ] .

Adapun yang disampaikan kepadanya adalah ucapan jin. [HR. Bukhari dan Muslim]


Semoga Bermanfaat - Salam Erat Silahturahmi



Judul: Kewajiban Jin Menurut Al Qur'an Dan Hadits
Rating: 100% based on 99998 ratings. 4.5 user reviews.
By Unknown
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat... Silahkan tulis kritik dan saran di kotak komentar
Barakallahu Fiikum