Adab Menuntut Ilmu (2)
Keempat, Rendah hati terhadap saudara sesama muslim. Allah Ta’ala di dalam surat Al Hijr 88 berfirman, “Rendahkanlah dirimu kepada orang-orang mukmin”
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
rendah hati karena Allah, Allah akan meninggikannya. Dalam pandangan
dirinya dia kecil, namun di mata orang-orang dia sungguh mulia. Dan
barangsiapa bersikap sombong, Allah akan merendahkannya. Dalam pandangan
dirinya dia besar, tetapi dalam pandangan orang-orang dia sungguh
kecil, bahkan engkau akan melihat dia lebih hina dari anjing dan babi”. (HR. Ahmad, al-Bazzardan Ath-Thabrani).
Al-Imam asy-Syafii r.a berkata, “Rendah
hati merupakan akhlak orang-orang mulia, sedangkan sombong merupakan
akhlak orang-orang tercela. Manusia yang paling tinggi derajatnya adalah
orang yang tidak melihat dirinya berderajat. Dan orang yang paling
besar keutamaannya adalah orang yang tidak melihat dirinya memiliki
keutamaan”.
Rasulullah saw bersabda, Allah Ta’ala mewahyukan kepadaku, “Berendah
dirilah kalian hingga seseorang tidak bersikap angkuh terhadap seorang
pun, tidak pula seseorang berbuat lalim terhadap seorangpun”. (HR. Imam Muslim dan Abu Dawud).
Di
dalam satu ungkapan disebutkan, “Karena hukum Allah Ta’ala berlaku
bahwa setiap tumbuhan hanya akan berbuah bila di tanam di tanah yang
bahkan lebih rendah dari sandal, maka orang-orang pilihan menjadikan dii
mereka sebagai tanah bagi saudara-saudaranya.”
Kelima,
Adab lainnya adalah meminta ridha mereka dan memandang mereka lebih
baik daripada dirimu. Saling membantu di dalam kebaikan, taqwa dan
mencintai Allah. Mendorong mereka senang melakukan hal-hal yang dicintai
dan diridhai Allah. Membimbing mereka kepada kebenaran jika mereka
lebih tua dari mereka, dan belajar kepada mereka bila engkau lebih muda.
Allah Ta’ala berfirman, “Dan tolong menolonglah kalian dalam kebaikan dan taqwa, dan janganlah kalian tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan”. (QS. Al-Maidah, 2).
Rasulullah saw bersabda, “Apabila
Allah menghendari seorang penguasa menjadi baik, Allah akan menjadikan
menterinya seorang yang jujur. Apabila sang penguasa lupa, sang menteri
akan mengingatkan, dan apabila sang raja tidak lupa, sang menteri akan
membantunya. Apabila Allah menghendakinya tidak demikian, Dia akan
menjadikan menterinya seorang yang buruk. Apabila sang raja lupa, sang
menteri tidak mengingatkan. Apabila sang raja ingat, sang menteri tidak
akan membantunya”. (HR. Abu Dawud).
Keenam,
Mengasihi dan menyayangi semua saudaramu sesama muslim. Yakni dengan
cara menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda, serta
melayani mereka meski dengan sekedar menyodorkan sandal yang hendak
dipakainya. Rasulullah saw bersabda, “Orang yang tidak menghormati yang lebih besar dan tidak menyayangi yang lebih kecil bukanlah golonganku”. (HR. At-Tirmidzi).
Rasulullah saw bersabda, “Orang-orang
yang penyayang di sayang oleh Yang Maha Penyayang Tabaraka wa Ta’ala.
Maka sayangilah yang di bumi, niscaya yang dilangit akan menyayangimu”. (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Di dalam hadist qudsi disebutkan bahwa Allah Ta’a berfirman, “Jika kalian menginginkan kasih-Ku, maka sayangilah makhluk-Ku”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Adab
ke enam tentang menyayangi sesama ini adalah merupakan pokok ajaran
Tasawuf sebagai inti dari ajaran Islam. Islam menganjurkan pemeluknya
untuk saling menyayangi, menebarkan kasih sayang kepada semua. Begitu
juga terutama di dalam berguru, hendaknya kita memiliki sikap sayang
terhadap sesama murid. Rasulullah saw memberikan kasih sayang kepada
semua bahkan Beliau tetap menunjukkkan kasih sayang kepada musuh yang
membenci Beliau. Hati yang telah disinari cahaya Ilahi akan melimpahkan
sifat Rahman dan Rahim Tuhan dan menjadi pembawa rahmat bagi seluruh
Alam.
Bersambung…
Judul: Adab Menuntut Ilmu (2)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 4.5 user reviews.
By Unknown
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat... Silahkan tulis kritik dan saran di kotak komentar
Barakallahu Fiikum
Rating: 100% based on 99998 ratings. 4.5 user reviews.
By Unknown
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat... Silahkan tulis kritik dan saran di kotak komentar
Barakallahu Fiikum