Adab Menuntut Ilmu (3)
Ketujuh, Bersikap lemah lembut dalam menasati mereka apabila engkau melihat mereka menyalahi aturan. Al-Imam asy-Syafi’I berkata, “Barangsiapa
menasehati saudaranya dalam sembunyi, dia sungguh telah menasehatinya
dan menghiasinya. Dan barangsiapa menasehati saudaranya di keramaian,
dia sungguh telah mencemarkan dan melecehkannya.” Asy-Sya’rani berkata, “Orang
yang tidak menutupi kekeliruan yang dia lihat dari saudara-saudaranya,
berarti dia telah membuka pintu ketersikapan aib dirinya sendiri dari
sekedar ketersingkapan aib mereka”.
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa
menutupi aib saudaranya, Allah akan menutup aib dirinya. Dan
barangsiapa menyingkapkan aib saudaranya, Allah akan menyingkapkan aib
dirinya hingga karenanya dia menjadi tercemar bahkan di dalam rumahnya
sendiri”. (HR. Ibnu Majah).
Anda
mungkin pernah menjumpai orang yang sangat senang menceritakan aib
orang lain bahkan mencari-cari aib dan kesalahan orang lain untuk
diceritakan kepada banyak orang dan dia dengan bangga menceritakan
kesalahan orang lain tersebut. Semakin banyak dia menceritakan aib orang
lain maka dia merasa semakin senang dan merasa semakin bersih dan suci.
Orang seperti ini jenis manusia yang berperilaku buruk dan tidak bisa
dijadikan teman.
Kalau
ada ada teman yang bersikap tercela dan memiliki aib maka nasehati dia
dengan lemah lembut agar dia mau meninggalkan sifat-sifat tercela
tersebut dan anda ikut mendoakan dia agar dia mau memperbaiki
kesalahannya. Bukan anda dengan bangga mengumumkan kepada seluruh orang,
kalau perlu seluruh dunia wajib mengetahui keburukan teman anda.
Ketahuilah bahwa mungkin saat ini dia khilaf, dia jatuh, jangan
tertawakan dia karena anda juga berada di jalan yang sama yang tidak
menutup kemungkinan akan terjadi juga seperti yang dia alami.
Kalau
ada yang menceritakan kejelekan orang lain kepada anda, maka doakanlah
agar orang yang dianggap buruk perilaku tersebut dengan doa yang baik
agar perilakunya bisa berubah menjadi baik dan jangan pernah
menceritakan kepada orang lain apalagi menceritakan kepada public yang
lebih banyak mudharat dari manfaatnya. Semua kita harus menyadari bahwa
tidak ada manusia yang sempurna, suatu saat nanti kita akan terjatuh
kepada kerikil yang sama dan kalau kita berusaha membantu orang lain
yang terjadi suatu saat kita juga akan dibantu orang lain
Bagi
seorang sahabat, tidak ada kesalahan dari sahabatnya yang ada adalah
kebaikan dan kebaikan seperti kisah berikut, Suatu hari, seorang lelaki
yang telah bersahabat dengan Ibrahim bin Adham, ketika hendak berpisah,
berkata kepada Ibrahim bin Adham, “Sayyidi, kenapa anda tidak pernah mengingatkan aku akan aib yang ada pada diriku?” lalu Ibrahim bin Adham menjawab, “Saudaraku,
aku tidak pernah melihat satu pun aib dalam dirimu, karena aku
melihatmu dengan mata cinta. Bertanyalah kepada selain aku tentang aibmu”.
Kedelapan, Berprasangka baik kepada mereka. Apabila engkau melihat ada aib pada mereka, berucaplah dalam diri, “Sungguh,
aib itu ada pada diriku. Karena seorang muslim adalah cermin bagi
muslim lainnya. Yang dilihat seseorang pada cermin hanyalah bayangan
dirinya sendiri”.
Manusia
paling mudah menyalahkan orang lain agar dia berada di posisi benar.
Kalau anda mengatakan kawan anda penipu, penjahat dan lain-lain, apakah
anda tidak sadar sebenarnya yang anda lihat itu adalah cermin dari diri
anda sendiri. Kalau anda mengatakan teman anda penipu dan telah menipu
anda, tidakkah anda renungi kenapa anda bisa berteman dengan penipu dan
kenapa Allah mengizinkan orang tersebut menipu anda. Di dunia ini telah
berlaku hukum Ketertarikan, sesuatu yang sifatnya sama akan menarik
energy yang sama pula. Kambing tidak akan mungkin berkawan dengan
harimau dan Ayam tidak akan mungkin berteman dengan musang.
Kalau
anda mengatakan teman anda seorang pencuri, penipu, preman, penzina dan
segudang keburukan lain dan anda merasa menjadi korban dari perilaku
buruk teman anda sendiri, saya ucapkan selamat kepada anda, selamat
bercermin karena sebenarnya yang anda lihat itu bukan orang lain, tapi
itu adalah diri anda sendiri. Kalau anda menceritakan keburukan teman
anda berarti anda tanpa sadar sedang menceritakan diri anda sendiri.
Alangkah
lebih baik kita belajar dari kesalahan, belajar menyadari bahwa diri
kita tidaklah sempurna. Rasulullah saw junjungan kita memberikan nasehat
mulia agar kita mau menutupi aib saudara kita. Menceritakan hal-hal
buruk tanpa sadar mengundang hal-hal yang jauh lebih buruk.
Bersambung…
Judul: Adab Menuntut Ilmu (3)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 4.5 user reviews.
By Unknown
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat... Silahkan tulis kritik dan saran di kotak komentar
Barakallahu Fiikum
Rating: 100% based on 99998 ratings. 4.5 user reviews.
By Unknown
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat... Silahkan tulis kritik dan saran di kotak komentar
Barakallahu Fiikum