Shalat Istikharah (Media Petunjuk Ditengah Keraguan)
Dalam menapaki perjalanan hidup didunia ini, sudah bukan mustahil manusia kerap dihadang beberapa persoalan yang pelik, sehingga membuat dia harus berhati-hati dalam menentukan pilihan atau mengambil keputusan. Dari beberapa pilihan sulit itu, bias beupa soal jodoh, pekerjaan, dan bahkan sampai memilih seorang pemimpin. Tak dapat disangkal, kalau dari pilihan yang diambil pastimengandung resiko. Karena itu, beruntunglah manusia yang memilih dengan pilihan tepat, sehingga membawa kearah kebaikan.
Tetapi bagaimana kalau seseorang terperosok kedalam pilihan yang salah? Sudah tentu ia akan merugi. sebab, pilihan yang buruk akan berakhir kerugian. Sudah ter manusia tidak menyesal dikemudian hari atas pilihan atau keputusan karena itu, agar manusia tidak menyesal dikemudian hari atas pilihan atau keputusan yang diambil, Nabi SAW menganjurkan untuk melaksanakan shalat istikharah. Shalat istikharah adalah shalat sunnat 2 (dua) raka’at yang dilakukan ketika seseorang ragu dalam memilih dua perkara atau lebih. Juga ketika seseorang menghadapi permasalahan penting dalam memilih suatu keputusan yang berdampak besar. Dengan sholat itu, seseorang dianjurkan agar minta petunjuk atau bimbingan Allah SWT supaya keputussan yang diambil nantinya tidak salah.
Perkataan istikharah sendiri, berakar dari kata khair (baik) atau khiyarah (terbaik). Disini, istikharah berarti thalab al-khiyarah minAllah, yaitu usaha untuk mendapat sesuatu yang terbaik dengan cara memohon petunjuk kepada Allah lewat shalat. Tidak salah bila istikharah itu bersifat spiritual, yakni usaha yang sepenuhnya bersifat rohaniah.
Dalam soal istikharah ini Nabi bersabda : “apabila salah seorang diantara kalian berniat melakukan suatu urusan, hendaklah dia shalat dua raka’at yang bukan fardhlu kemudian hendaklah dia berdoa Allahumma…….”
(HR. Bukhori).
Berdasarkan hadits itu, Imam An-Nawawi berpendapat kalau “istikharah disunnahkan disegala kondisi”. Pendapat senada juga dikemukakan oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani dalam kitab fathul bari.
Tetapi berdasar petunjuk Nabi, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam bukhari bahwa istikharah dilakukan dengan shalat sunnah dua rakaat dimalam hari. Selesai shalat, orang yang bersangkutan disuruh membaca doa istikharah yang pada intinya berisi permohonan kepada Allah SWT. Agar ia diberikan sesuatu yang terbaik untuk kepentingan jangka pendek (dunia) maupun jangka panjang (akhirat).
Berdasarkan hadits itu pula seorang muslim menurut Imam Syaukani, tidak boleh meremehkan sesuatu perkara, dan mengabaikan istikharah. Kenapa? Sebab, seringkali terjadi kasus kecil yang diremehkan, namun ketika diambil atau ditinggalkan, justru menimbulkan bahaya besar dikemudian hari.
Shalat istikharah sangat penting untuk dilakukan karena pilihan manusia acap besifat subjektif, partikularistik, dan terkadang tidak lepas dari dorongan nafsu. Akibatnya, pilihan manusia seringkali mengecewakan. Dapat dipahami jika manusia seringkali membenci sesuatu yang baik juga sebaliknya mencintai sesuatu yang buruk.
Dalam hal ini Allah SWT berfirman : “boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui”.
(QS Al-Baqarah : 216)
Doa Istikharah:
Allahumma inni astakhiruka bi ‘ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlika al ‘adziim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta’lamu wa laa a’lamu, wa anta ‘allaamul ghuyub. Allahumma in kunta ta’lamu anna hadzal amro (sebut nama urusan tersebut) khoiron lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta’lamu anna hadzal amro syarrun lii fii diini wa ma’aasyi wa ‘aqibati amrii fash-rifhu anni wash-rifnii ‘anhu, waqdur liil khoiro haitsu kaana tsumma rodh-dhinii bih.
“Ya Allah, aku memohon petunjuk kepadaMu dengan ilmuMu dan aku memohon ketentuan daripadaMu dengan kekuasaanMu dan aku memohon daripadaMu akan limpah kurniaanMu yang besar. Sesungguhnya Engkau Maha Berkuasa sedangkan aku tidak berkuasa dan Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui dan Engkaulah Yang Maha Mengetahu segala perkara yang ghaib. Ya Allah, seandainya Engkau mengetahui bahwasanya urusan ini (sebutkan..) adalah baik bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, takdirkanlah ia bagiku dan permudahkanlah serta berkatlah bagiku padanya da seandainya Engkau mengetahui bahawa urusan ini (sebutkan..) mendatangkan keburukan bagiku pada agamaku, kehidupanku dan kesudahan urusanku, jauhkanlah aku daripadanya dan takdirkanlah yang terbaik bagiku kemudian redhailah aku dengannya”
Doa tersebut boleh dibaca dalam shalat atau sesudah shalat. Akan tetapi dibaca setelah salam lebih utama, karena dalilnya menunjukan demikian. Yaitu sabda rasulullah saw “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a” dengan doa yang diatas.
Bagi yang berhalangan (misalnya lantaran haid, nifas dll), istikharahnya cukup dengan baca doa istikharah tanpa salat.
Adapun waktunya boleh dilaksanakan kapan saja dan boleh membaca surat apa saja setelah membaca al Fatihah. Yang lebih utama adalah membaca surat al Kafirun pada rekaat pertama dan surat al Ikhlas pada rekaat ke dua, sebagaimana shalat sunnah dua rekaat lainnya.
Istikharah boleh dilakukan berulang kali jika kita ingin istikharah pada Allah dalam suatu perkara. Karena istikharah adalah do’a dan tentu saja boleh berulang kali. Ibnu Az Zubair sampai-sampai mengulang istikharahnya tiga kali. Dalam shahih Muslim, Ibnu Az Zubair mengatakan,
Doa tersebut boleh dibaca dalam shalat atau sesudah shalat. Akan tetapi dibaca setelah salam lebih utama, karena dalilnya menunjukan demikian. Yaitu sabda rasulullah saw “Jika salah seorang di antara kalian bertekad untuk melakukan suatu urusan, maka kerjakanlah shalat dua raka’at selain shalat fardhu, lalu hendaklah ia berdo’a” dengan doa yang diatas.
Bagi yang berhalangan (misalnya lantaran haid, nifas dll), istikharahnya cukup dengan baca doa istikharah tanpa salat.
Adapun waktunya boleh dilaksanakan kapan saja dan boleh membaca surat apa saja setelah membaca al Fatihah. Yang lebih utama adalah membaca surat al Kafirun pada rekaat pertama dan surat al Ikhlas pada rekaat ke dua, sebagaimana shalat sunnah dua rekaat lainnya.
Istikharah boleh dilakukan berulang kali jika kita ingin istikharah pada Allah dalam suatu perkara. Karena istikharah adalah do’a dan tentu saja boleh berulang kali. Ibnu Az Zubair sampai-sampai mengulang istikharahnya tiga kali. Dalam shahih Muslim, Ibnu Az Zubair mengatakan,
“Aku melakukan istikharah pada Rabbku sebanyak tiga kali, kemudian aku pun bertekad menjalankan urusanku tersebut.”
Bisa jadi, jawaban dari istikharah bisa muncul dari suatu mimpi. Perlu diketahui, mimpi itu ada 3 (tiga) macam. Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim telah disebutkan bahwa jenis mimpi yang pertama adalah mimpi baik, yaitu suatu kabar yang menyenangkan dari Allah. Kedua, mimpi yang menakutkan atau menyedihkan yang datangnya dari syetan. Dan ketiga, mimpi yang timbul karena ilusi angan-angan atau khayalan manusia belaka.
Petunjuk Allah yang muncul dalam mimpi seperti pengalamannya Ustadz Arifin Ilham. Istri Pertama Ustadz Arifin Ilham Dipilih Melalui Petunjuk Mimpi... yang sesungguhnya bermuara pada kemantaban hati. Maka dari itu berbai'atlah pada seorang Guru/Mursyid agar kita terbimbing dalam mengenal tanda - tanda dari Allah. Begitu pula dalam menafsirkan mimpi.
Jawaban Allah adalah hak Allah. Oleh karena itu, yang perlu dicatat disini adalah bahwa seseorang melaksanakan shalat istikharah, semata-mata menyerahkan urusan yang akan dipilih itu akan dibimbing Allah sehingga menyerahkan segala urusan pada Allah semata. Sebab, jika itu pilihan yang terbaik, maka Allah akan memudahkannya bagi orang itu dan akan memberkahinya. Tetapi jika hal tersebut adalah sebaliknya, maka Allah akan memalingkannya dan memudahkan orang itu kepada kebaikan dengan izin-Nya.
Untuk itu, shalat istikharah harus dilakukan dengan niat yang ikhlas mengharapkan keridhaan Allah dan dilakukan dalam rangka mendekatkan diri pada Allah.
Sebab, jika shalat istikharah yang dilakukan itu sepenuhnya. Tak salah, jika shalat istikharah menjadi media meminta petunjuk bagi seseorang saat ia dihadapkan pada kebimbangan.
Semoga Bermanfaat - Salam Ukhuwah Fillah
Judul: Shalat Istikharah (Media Petunjuk Ditengah Keraguan)
Rating: 100% based on 99998 ratings. 4.5 user reviews.
By Unknown
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat... Silahkan tulis kritik dan saran di kotak komentar
Barakallahu Fiikum
Rating: 100% based on 99998 ratings. 4.5 user reviews.
By Unknown
Terimakasih Atas Kunjungan Sahabat... Silahkan tulis kritik dan saran di kotak komentar
Barakallahu Fiikum